SELAMAT DATANG DI SITUS FLASHNET REJOTANGAN

Saturday, November 14, 2009

cerpen

Inilah Hidupku

Namaku adalah Riri.. keinginanku dalam hidup ini hanya … ingin lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan, mempunyai seorang cowok yang setia, jika bila tiba saatnya aku ingin menikah dan mempunyai 2 orang anak..
Hiks..hiks.. kelihatannya, itu semua bakalan hancur..!! Jika teringat ucapan kedua orang tuaku … Tentang perjodohan antara aku dan salah satu kerabat mereka... rasanya kepalaku seperti dijatuhi berton-ton beton!!? (wah .. pasti saket sekalee )
Kenapa di jaman modern seperti ini masih ada perjodohan sich…!!? Ayah!!! Ibu...!!! Umurku saja belum genap 17 tahun, masa’ ,au dijodohin..?? Huaaaah !!! Menyebalkan…!!! Apakah aku harus membangkitkan arwah R.A Kartini untuk menuntut emansipasi..?? Ga’ mungkin kan…??? (ga’ tau dech Non?)
Gara-gara perjodohan itu hari ini aku terlambat masuk sekolah… Udah semalaman ga’ bisa tidur lagi…. “Hey… You!!! Ngapain kamu pagi-pagi melamun, Ri???” Sapa Sita. (dia itu my best friend loch) “Aaaah ngga’..” jawabku.
“Denger-denger di kelas kita ini bakalan ada murid pindahan loh… Katanya sich anaknya cuakep poool!!!”
Uh… dasar!! Si Sita kumat dech, dia ceramah lagi….
“Eh, ntar kalo ada bu Esti bangunin gue yauww! Gue mau semedi nich…” suruhku.
“Oce… Boss,” balas Sita. (Bu Esti itu wali kelasku loh)
“Perhatian…! Perhatian…!!” teriak bu Esti.
“Anak-anak, mulai hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Teman kalian yang baru ini berasal dari Jakarta… Mari perkenalkan dirimu, Kya.” Suruh bu Esti.
“Baik, Bu,” jawab Kya si murid baru itu.
Entah mengapa…??? Rasanya ada aura membunuh mendekatiku.
“Ehm… ehm”, gumam bu Esti. “Ri…Riri, ayo bangun!” suruh Sita.
“Ririiii….!!!” Teriak bu Esti. (sampai telingaku mau pecah).
“Ah…. a…a….da.. ma…ling!!” teriakku.
“Hua ha ha ha ha …!!!” semua teman sekelas mentertawakanku.
“Riri, sudah ibu bilang berapa kali?? Jangan tidur di dalam kelas!” marah bu Esti.
“Ma…maap, Bu,” jawabku.
Setelah selesai kena ceramah, aku pun pulang. Sesampainya di rumah ada beberapa orang tamu… Oh iya… hari ini merupakan hari perjodohanku! Matilah aku…. aku lupa….!!
Saat sampai di depan pintu kucoba untuk melarikan diri (mo kabur gitoch). Eeee… aku malah kepergok ibuku, gagal dech….
“Hayoo ngapain kamu, Ri? Cepetan ganti baju sana!” pinta ibuku.
“Iya..iya..., Bu”, balasku.
Tahu ga’?? (jelasnya yow ga’ tau noh, orang lum diceritain) Ternyata!!! Ternyata!!! Ternyata, orang yang mau dijodohkan ma aku itu….!!?? Si Kya itu loch…teman baru yang dari Jakarta. (Nah loch kagetz khan)
“Waaah.. kau..!!” teriakku dan Kya heran.
“Oh… jadi kalian udah kenal ya?” tanya ibuku.
“Oh… tentu saja kenal , Bu,” sela Kya.
“Koq bisa kenal…? Tanya ibuku lagi.
“Oh… iya Bu… tadi Riri dimarahi bu Esti loh…”
Dasar Kya, dia membuka aibku.
“Sudah… sudah… ayo kita ke ruang makan,” potong ayahku.
Ingin sekali kulempar wajah pemuda itu… (Kya, maksudnya) dengan caos cabe yang ada di depanku!! Wajahnya emang ca’ep sich… tapi perilakunya? Uuuuwiiidiih… menyebalkan banget!!!
Keesokan harinya, jam pertama di sekolah adalah olah raga.. kulihat Sita datang mendekatiku.
“Eh… Ri, tu baju loe!” suruhnya.
“Emangnya kenapa”, tanyaku.
“Ba… baju loe itu kebalik tau…!!!? Bisiknya padaku.
“Apaaa!!? Secepat kilat ku lari menuju kamar ganti… “Huh…huh…huh… capeknya”, keluhku.
Setelah menggeh-menggeh akupun bergegas ke lapangan.
Duoook!!!
“Sebuah bola melayang ke kepalaku. Setelah itu, aku tak tau apa yang terjadi. Tiba-tiba saja aku sudah berada di UKS.
“Maaf ya! Tendanganku tadi mengenaimu, Ri,” kata si penendang itu padaku.
Eeeeh lagi-lagi ternyata Kya yang membuat masalah untukku… (Kya-lah yang menendang, begichu maksudnya).
“Oh… iya, ngomong-ngomong tubuhmu itu berat juga ya!!? Ejek Kya padaku.
“Iya…iya,” jawabku.
“Ternyata, dia baek juga ya…,” terdengar suara disampingku.
“Apa kau bilang, sit!!?”itulah kata kau bilang,sit!!? Itulah kata-kata yang ku ucapkan, saat sita memberitahuku bahwa Kya telah mengendongku sampai ke UKS.. Rasanya aku tak percaya ..!!? “Tau gak loe, Ri? Cewek-cewek pada …! Jangankan cewek-cewek, semua orang termasuk juga gue bener-bener heran ama Kya. Waktu loe ga’ sadar ketika ketimpuk bola, Kya keliatan cemas banget loch… dan kemudian dia menggendongmu ke UKS,” cerita sita padaku.
“Gue mo nanya ama loe, Ri? Kenapa loe bisa pingsan? Biasanya loe gak pernah pingsan. jangankan pingsan, setau gue elo juga jarang nangis ?? “tanya Sita padaku.” “Gue kurang tidur, Sit.” jawabku. “halah jangan bo’ong loe. Loe kan suka tidur di mana-mana, termasuk kandang sapi…” ejek sita. Sepulang selolah, hujan turun dengan deras. Akupun jadi basah kuyup… “Hat…hatchi…!!!” jadi flu dech. Tiba-tiba saja dari arah belakang…? Ada seseorang yang memakaikan jasnya padaku… ternyata orang itu adalah Kya.
“Pakailah ini!” suruh Kya.
“Terima.. terima kasih ya!” ucapku.
“Iya… sama-sama,” jawab Kya sambil senyum kearahku.
Entah mengapa aku mulai menyukainya. (aaah… mikir apa sih gue)
Setelah kejadian ini dan itu aku menjadi dekat dengan Kya. Kya adalah teman yang baik bagiku. Tak bisa kupungkiri memang… bila aku bersamanya hatiku menjadi tenang dan senang.
Hari ini kya mengajakku untuk keluar berjalan-jalan…Dia membelikanku es krim yang enak banget dech!! (ehm-ehm) dia juga membelikan sebuah kalung untukku… kalung yang berliontinkan dua buah cincin. Dan kemudian cincin itu dia pakaikan untukku… dan yang satunya dia pakai sendiri…
Hari berikutnya tak ku lihat sosok Kya di sekolah…
“Eh.. Riri, mana suamimu?” tanya Sita. “Oh iya, hari ini Kya kembali ke Jakarta kan?? Kok kamu ada di sini?”
“Apaaa…Sit,” aku terkejut. “Kya tak mengatakan apa-apa padaku… Apa yang terjadi sebenarnya?”
Setelah mendengar kata-kata Sita, kucoba menghubungi paman Kya. Dia pun mengatakan kalau Kya telah berada di bandara…
Kucoba menghubungi Kya, namun tak ada jawaban. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif …,itulah yang ku dengar. Kuhentikan langkahku… hujan gerimis menguyur tubuhku.. suara petir menyambar-nyambar menambah kesedihanku.
“Ri…Riri,” terdengar seperti suara Kya yang memanggil namaku. Dan ternyata itu memang Kya..!
Aku sudah tak dapat menahan air mataku…
“Maafkan aku, Ri. Aku tak memberitahumu tentang kepergianku. Sekali lagi maafkan aku!” ujar Kya sambil mengusap air mataku…
Perasanku saat ini benar-benar binggung, aku sudah benar-benar menyukainya. Dan ahirnya kuungkapkan perasaanku padanya…
“Se..sebenarnya aku… menyukimu, Kya!”
“Ha…?? Apa kau bilang?” tanya Kya.
“A…aku menyukaimu, Kya…,” kuucap lagi.
“Dasar gadis bodoh!” balasnya
Setelah Kya mengucapkan itu padaku tiba-tiba saja dia memelukku. Jantungku berdebar-debar amat kencang.
“Sebenarnya aku juga menyukaimu, Ri. Sejak pertama bertemu denganmu!” ungkapnya.
“Tapi.. aku harus pergi..!” lanjutnya
“Aku.. aku akan tetap menunggumu di sini, ditempat ini sampai engkau kembali lagi, Kya..,” jawabku.
“Ha ha ha.. benarkah?” dia tertawa padaku.
“Jaga dirimu baik-baik ya ? jangan lupa baik-baiklah sama Bu Esti !” itulah kalimat terakhir yang Kya katakan kepadaku…
Bayangan dan suara langkah kakinya mulai menghilang dari pandanganku.. Ditengah-tengah hujan gerimis untuk terakhir kalinya kuucapkan, “Selamat tinggal” padanya…
Itulah kisahku… berawal dari perjodohan, kutemukan malaikat hatiku.. seorang pangeran yang telah mengubah jalan hidupku.

***************************************
Karya : Salis Qurrotul A’yun ( 40 )
Kelas : VIII A

No comments:

Post a Comment

Thanks..